banner 728x250

Jalan Desa di Marusu Dikeruk Sedalam 16 Meter, Warga Tuntut Ganti Rugi Rp100 Miliar

  • Bagikan

MAKASSARINFO, Maros – Jalan desa di Dusun Corawalie, Desa Pabentengan, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat pengerukan yang dilakukan oleh pihak pengembang. Aktivitas ini disebut-sebut dilakukan oleh yg diduga PT Giarto Audry Cemerlang yang bergerak di bidang pengembangan perumahan dan gudang.

Kepala Dusun Corawalie, Abd Azis, menjelaskan bahwa jalan tersebut bukan sekadar ditutup, melainkan dikeruk hingga kedalaman sekitar 16 meter dan material batunya diambil. Padahal, jalan itu dibangun oleh (AMD) bersama warga, dan selama ini menjadi jalur penghubung vital antar-desa.

banner 728x250

“Ini bukan ditutup, tapi dibongkar. Jalan yang dulu kami bangun bersama AMD dengan gotong royong kini malah dikeruk dan diambil batunya. Tentu ini sangat merugikan masyarakat,” kata Azis.

Selain jalan desa, Azis mengungkapkan bahwa masjid dan sekolah yang berada di sekitar lokasi pengerukan kini ikut terancam longsor. Pinggiran tanah di sekitar bangunan tersebut sudah terkikis hingga sedalam 16 meter. Warga khawatir, jika pengerukan tidak segera dihentikan, fasilitas umum itu akan ikut ambruk.

“Masjid, sekolah, dan pemukiman warga sudah terancam. Bising alat berat setiap hari juga sangat mengganggu. Kami minta pemerintah pusat turun tangan, karena aparat di sini sudah tidak lagi ambil pusing,” tegasnya.

Masyarakat Dusun Corawalie kini menuntut ganti rugi sebesar Rp100 miliar atas kerusakan dan dampak yang ditimbulkan dari aktivitas pengerukan diduga dilakukan oleh PT Giarto Audry Cemerlang. Menurut Azis, tuntutan itu wajar mengingat dampak sosial dan lingkungan yang ditanggung warga cukup besar.

Beberapa tuntutan warga di antaranya:

• Relokasi paksa terhadap sekitar 60 kepala keluarga (KK) yang terpaksa pindah karena rumah mereka terancam longsor akibat pengerukan

• Potensi terdampaknya sekitar 230 KK lain jika longsoran semakin meluas

• Ancaman kerusakan permanen pada masjid dan sekolah yang sudah tergerus di bagian sampingnya.

• Kerusakan pada jalan tembusan antar-desa yang dulu dibangun melalui program AMD bersama warga, kini juga ikut terdampak pengerukan

Dengan berbagai dampak yang muncul, warga mendesak agar pemerintah pusat segera menghentikan aktivitas pengerukan diduga yang dilakukan oleh PT Giarto Audry Cemerlang di kawasan Dusun Corawalie. Mereka menilai tindakan pengembang telah merugikan kepentingan masyarakat luas, baik dari sisi infrastruktur, pendidikan, maupun keagamaan.

“Kami hanya ingin jalan ini dikembalikan fungsinya. Jangan sampai kepentingan masyarakat desa dikorbankan oleh kepentingan bisnis,” tutup Abd Azis.

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *