Jam Operasional Lebih Lama, Kesempatan Naikan Omzet

MAKASSARINFO.co.id — Andi Mattuju dengan usaha Rockin Barbershop miliknya, salah satu yang melihat peluang peningkatan omzet. Apalagi, pemerintah sudah memperpanjang jam operasional hingga pukul 21.00 Wita.

Menurutnya, pelonggaran dengan penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 bisa berdampak baik. Sudah ada peningkatan pengunjung dalam dua hari terakhir. Kini sudah bisa melayani 10-15 orang per hari. Sudahg meningkat dibanding saat PPKM level 4.

Sebelum pandemi, ungkap Mattuju, usahanya kerap melayani 20 sampai 40 pelanggan per hari. Namun saat pandemi, apalagi ketika berlaku PPKM yang sangat ketat, pengunjung menurun drastis.

“Sehari paling hanya layani lima orang. Hancur sekali, kasihan. Belum lagi operasional diperketat. Pernah, hanya buka sampai jam 5 sore. Kemudian berubah lagi sampai jam 8 malam,” ungkapnya kepada FAJAR, Kamis, 23 September.

Dia mencoba bertahan menghadapi kondisi tersebut. Selain jam operasional terbatas, banyaknya pengetatan di berbagai sektor membuat masyarakat enggan beraktivitas dan keluar rumah. Sangat berdampak pada bisnisnya.

Meski begitu, dia tetap tak ingin mengurangi karyawan. Enam orang yang dia pekerjakan, tak ada yang di-PHK. “Apalagi karyawan saya ini, semua tulang punggung. Rata-rata sudah berkeluarga. Jadi biar rugi yang penting masih bisa kasi makan orang,” ungkapnya.

Dia berharap pelonggaran ini makin berlanjut dan pandemi bisa terkendali. “Jangan sampai ada lagi pengetatan. Kalau gaji karyawan, mungkin masih bisa kami talangi. Tapi, sekarang ada biaya sewa yang sudah jatuh tempo,” jelasnya.

Baca juga: Suara Pedagang: PPKM Turun Level, Longgarkan Jam Operasi

Usaha Restoran

Usaha lainnya yang juga mulai merasakan dampak pelonggaran aktivitas adalah usaha restoran, kafe, dan penyedia oleh-oleh. Owner toko oleh-oleh Kareba, Fakhruddin Mansyur mengakui pesanan oleh-oleh sangat berkurang dibanding sebelum pandemi.

Menurutnya, pesanan sangat bergantung pada banyaknya event hingga kunjungan wisatawan. Selama PPKM level 4, wisatawan sangat berkurang. Termasuk event pameran, kegiatan pemerintah dan swasta, juga tak lagi sebanyak sebelumnya.

“Biasanya pesanan paket oleh-oleh datang kalau ada kegiatan di hotel. Misalnya, kegiatan pemerintah yang mengundang tamu dari luar. Itu selalu ada pesanan paket oleh-oleh untuk kami,” ungkapnya.

Setelah Pemkot Makassar menerapkan PPKM Level 2, Fakhruddin menyebut pesanan mulai masuk lagi. Baru-baru ini misalnya, Bank Indonesia meminta pesanan paket dengan jumlah tertentu.

“Padahal sudah tiga bulan BI tak memesan paket. Baru sekarang pesan lagi. Bisa saja karena kebijakan pelonggaran kegiatan,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, selama ini operasional usahanya fokus pada pemasaran daring.

General Manager Operation Transmart Panakkukang Square, Bambang Sudarmanto mengatakan, sejauh ini pusat perbelanjaan belum mendapat relaksasi jam operasional. Pihaknya mengikut jam operasional mal hingga pukul 20.00 Wita. Tetap sama seperti PPKM level 4.

Usaha warung kopi dan kafe juga mulai menikmati status PPKM level 2. Selama PPKM level 4, jam operasional usaha memang dibatasi. Usaha kafe, restoran, hingga warung kopi hanya boleh buka sampai pukul 20.00 Wita.

Aktivitas Kopi Soe di Jalan Pelita misalnya, masih tampak ramai pukul 20.23 Wita. Kendaraan roda dua dan roda empat memenuhi ruang parkir. Di bagian dalam, pengunjung pun terlihat padat.

Pemerintah memberi pelonggaran jam operasional hingga pukul 22.00 Wita. Sebelumnya hanya sampai pukul 20.00 Wita.

Dia mengatakan, saat PPKM level 4, efeknya cukup besar terhadap omzet mereka. Bahkan penurunannya sampai 50 persen.

Dia berharap tren kasus Covid-19 bisa turun. Aktivitas usaha pun normal. Pasalnya jika kembali diperketat, akan sangat memengaruhi penjualan. Dia juga tak ingin melanggar, lantaran pernah didatangi Satpol PP dan diberi peringatan. (ful-maj/rif-ham)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version