MAKASSARINFO – Sikap Miftah Gus Mifta yang menghina penjual es teh tak mencerminkan perannya sebagai seorang utusan khusus Presiden Prabowo Subianto.
Prabowo merupakan presiden yang sangat menghormati dan memuliakan rakyat kecil dan pedagang kaki lima.
Cuplikan unggahan yang dibagikan secara resmi oleh Partai Gerindra di tiktok memperlihatkan betapa emosi seorang Prabowo ketika berpidato mengenai perjuangan para pedagang kecil demi bertahan hidup.
Keringat, lelah fisik mencari makan untuk anak dan istrinya, itu yang kita hormati. Mereka mulia, mereka jujur, mereka halal” ujar Prabowo dengan nada bergetar dalam pidatonya.
Sikap hormat Prabowo tersebut bertolak belakang dengan kelakuan Gus Miftah yang secara sengaja dan terang terangan mempermalukan pedagang es di depan ribuan orang.
Partai Gerindra pun mendesak Gus Miftah untuk segera meminta maaf ke penjual es teh tersebut.
Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak Prabowo inginkan dan ajarkan,” demikian bunyi keterangan resmi Partai Gerindra.
Momen Miftah mengolok-olok penjual es teh itu terjadi saat acara Magelang Bersholawat beberapa hari lalu.
Miftah, yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji itujuga berkata kasar kepada pedagang tersebut.
Es teh mu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak nggak) Masih? Yo Kono didol (ya sana dijual) goblok,Dol en disik engko lak rung payu yo Wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir)” kata Gus Miftah kepada pedagang es teh dalam video tersebut.
Belakangan Gus Miftah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka ke publik setelah dia kena tegur Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya.
Miftah mengatakan ia terbiasa bercanda dengan semua orang. Namun, ia sadar harus meminta maaf atas bercandaannya kepada sang penjual es teh.
Saya Miftah Maulana Habiburrahman menanggapi yang viral hari ini, yang pertama dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kekhilafan saya,” kata Miftah dalam sebuah video yang diunggah ulang Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi.
Miftah mengaku berniat meminta maaf secara langsung kepada sang penjual es teh. Dia berharap dibukakan pintu maaf oleh yang bersangkutan.
Ia pun meminta maaf atas kegaduhan ini kepada masyarakat Indonesia. Dia berjanji untuk introspeksi dan lebih berhati hati saat bicara di hadapan publik.
Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab yang hari ini berada di Kupang untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum,” ujarnya.