MAKASSARINFO – Dalam pandangan Islam, memilih pemimpin bukan hanya tugas politik, bukan hanya pilihan 5 tahun sekali saja. Akan tetapi merupakan amanah dan tanggung jawab moral bagi masyarakat.
Karenanya ketika memilih pemimpin harus dilakukan dengan penuh kesadaran, pertimbangan yang matang dan dewasa. Dengan niat sepenuh hati untuk kepentingan bersama.
Masyarakat harus belajar dari Pemilu Presiden dan Legislatif 2024 lalu di mana banyak masyarakat terperdaya memilih pemimpin dan wakilnya karena alasan menerima uang dan sembako.
Memilih pemimpin karena iming-iming materi hanya akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang tidak memiliki kapasitas.
Cukup saat pileg dan pilpres kemarin saja sebagai pengalaman pahit. Jangan lagi memilih pemimpin karena sembako dan uang. Kalau itu dasarnya, pemerintahannya pasti korup dan tidak baik baik saja.
Masyarakat harus sadar bahwa memilih pemimpin sama saja dengan mempertaruhkan nasib lima tahun ke depan. Karena pemimpinlah yang menentukan suatu negeri itu sejahtera.
Pilihlah pemimpin yang rekam jejaknya baik, berprestasi, punya visi dan program yang konkret, serta punya kejujuran.
Gunakan waktu yang tersisa ini untuk bermunajat kepada ALLAH SWT untuk membimbing hati dan akal kita memilih pemimpin yang jujur, adil dan amanah.