MAKASSARINFO.CO.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bone Sulawesi Selatan Gelar acara Peningkatan Sumber daya lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan di Aula Kantor Kecamatan Ajangale dan Awangpone, Jumat 15/11/2024.
Acara yang dibuka oleh Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bone Dra.Hj.ST. ROSNAWATI,M.Si. ini menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi Dr. Syarifa Nursabaha, S.Pd, M.Pd dan Pelaku usaha Hj.Farida Hanafing,ST,ME.
Diskusi yang menghadirkan peserta dari peserta dari BKMT, DASAWISMA, POSYANDU dan Tokoh Perempuan di
14 desa/kelurahan di Kecamatan Ajangale dan 18 desa/kelurahan di Kecamatan Awangpone ini berjalan dengan alot.
Dr. Syarifa Nursabaha, S.Pd, M.Pd mencoba menggugah peserta untuk menyadari kodratnya yang selama ini dipahami secara sempit.
“Peran perempuan tidak boleh dipahami secara sempit, seperti dalam melakoni peran klasik, yaitu dari wilayah 3R (DapuR, sumuR dan KasuR). Pemahaman itu harus dirubah karena perempuan setara dengan laki-laki, sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Laki-laki dan perempuan adalah Khalifah dimuka bumi”, tegas Syarifa.
Sementara itu, Hj.Farida Hanafing, ST. ME. yang membawakan materi
Cara Pengembangan Organisasi dan Pengelolaan Anggaran, menegaskan bahwa dalam berorganisasi kita harus berpikir luas. Karena kita tidak sendiri. Apalagi dalam organisasi mengelola dana, ini sangat rawan. Dibutuhkan keahlian untuk me “Manage”. Kita dituntut untuk mengatur, merencanakan, mengelola, mengusahakan, dan memimpin.
Lebih lanjut GM Surya Indah ini menegaskan bahwa itulah pentingnya mengelola organisasi lebih efektif dan efisien, serta bagaimana cara mengelola keuangan organisasi dengan baik agar dapat mendukung keberlanjutan dan pertumbuhannya.
Tidak kalah penting dari penegasan Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bone Dra.Hj.ST. ROSNAWATI,M.Si. bahwa perempuan harus terus bergerak dan berperan ditengah masyarakat. Untuk itulah, peran acara ini diselenggarakan, yaitu
pertama peningkatan peran perempuan dalam kewirausahaan.
Kedua, peningkatan peran ibu dalam pendidikan dan pengasuhan keluarga. Ketiga, penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dan keempat, penurunan angka perkawinan anak serta kelima, penurunan angka pekerja anak.
Dalam acara ini, para peserta sangat antusias walau cuaca cukup panas. Peserta bersemangat menyimak seluruh paparan dari narasumber. Di akhir sesi, mereka meminta agar kegiatan bermanfaat seperti itu bisa dilaksanakan kembali. Bahkan kalau bisa masing-masing Desa bisa melaksanakan juga dengan mengundang nara sumber.