Desa Jenetallasa Disulap Jadi Wisata, Kolam Ikan hingga Sawah yang Hijau
Gemericik air terdengar dari sebuah kolam yang dipenuhi ikan-ikan nila dan ikan mas. Kolam itu sengaja dibuat sebagai spot yang bisa menarik perhatian.
DEWI SARTIKA MAHMUD Desa Jenetallasa
Lokasi itu, luasnya sekitar dua hektare. Tak hanya kolam ikan, ada juga spot lain seperti taman bunga dan kebun sayur serta jembatan kayu. Lokasinya di Kabupaten Gowa tepatnya Kampung Rewako, Desa Jenetallasa, Kecamatan Pallangga. Lokasi ini mulai dikembangkan sejak masa pandemi Covid-19.
Meskipun sedikit terpencil dari pusat kota, dan dibuat di tengah hutan alami seluas dua hektare. Namun bukan bernuansa hutan yang seram seperti di film-film horor. Tetap dibuat instagramable.
Terdapat bangku-bangku dari batang kayu, serta gazebo yang telah ditata sedemikian rupa. Sehingga terlihat eksotis.
Tidak ada pembayaran khusus untuk menikmati panorama desa tersebut. Jika berkenan memberi makan pada ikan, uang Rp5.000 cukup untuk menukar semangkuk pakan ikan.
Lalu di kolam, sengaja ditanami teratai, dibuat mengelilingi areal persawahan yang menghijau. Menambah indah dan sejuknya suasana.
“Kolam ikan dibudidayakan ikan patin, nila, lele, dan mas sebanyak 10.000 ekor. Jadi setiap pengunjung yang datang hanya boleh memberi makan tetapi tidak boleh menangkap,” ucap Kepala Desa Je’netallasa, Asrul.
Asrul bercerita jika kampung Rewako merupakan inisiasi oleh Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan sejak dua tahun lalu. Pembangunan ia mulai tahun lalu
Namun saat ini tak hanya sebagai kampung Rewako untuk menjadikan spot berwisata dan healing di Gowa. Tetapi saat ini juga mulai dijadikan desa Inklusif.
Semua sarana yang ada, akan ditunjang lagi lebih canggih. Dimasukkan teknologi yang lebih maju mengikuti era
“Dusun Cambaya, Dusun Je’netallasa, Dusun Tombolo, dan Dusun Sanrangan. Semuanya akan di jadikan desa Inklusif. Desa dengan hasil pertanian utama berupa padi ini, punya produk yang lekat dengan nuansa lokal,” ucap Asrul.
Pengurus Kagama Sulsel, Hasbi Asga mengatakan, terkait pembangunan desa Inklusif di kampung Rewako atau Desa Jenetallasa, akan ada 18 poin yang akan menjadi fokus gerakan sosial. Sebut saja tak hanya soal lingkungan, tetapi juga pergerakan ekonomi, dan budaya. Soal detilnya, berbeda-beda tiap desa, tergantung skala prioritas masyarakat desa. “Kami awali dahulu dengan braindstorming atau musyawarah yang melibatkan tanpa terkecuali masyarakat,” ucapnya.