Peluru Ditemukan, Polisi Pastikan Petugas Dishub Makassar Tewas Ditembak

Makassarinfo.co.id, Makassar – Dokter polisi (Dokpol) menemukan proyektil peluru saat autopsi jenazah Najamuddin Sewang, petugas Dishub Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tiba-tiba jatuh saat berkendara. Polisi memastikan korban tewas ditembak.
“Untuk proyektil peluru sudah ditemukan,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Simanjuntak, pada Senin (4/4/2022).

Proyektil peluru yang menyasar tubuh korban ditemukan melalui proses autopsi selama lebih dari dua jam. Peluru itu didapati pada bagian bawah ketiak korban.

“Prosesnya lebih dari dua jam. (Proyektil peluru) ditemukan di bagian bawah ketiak kiri korban,” ucap Reonald.

Namun Reonald belum membeberkan lebih lanjut terkait jenis dan panjang proyektil peluru itu. Dia mengatakan proyektil peluru itu masih diukur.

“Panjang proyektil belum bisa disampaikan karena tadi masih diukur oleh dokter,” kata Reonald.

Reonald juga belum menjelaskan lebih jauh apakah proyektil peluru yang menembus badan korban itu berasal dari senjata laras panjang atau pendek. Polisi masih melakukan uji di Laboratorium Forensik (Labfor).

“Dari senjata organik atau rakitan masih akan di tes di Labfor,” lanjut nya.

Penembakan Korban Terekam CCTV
Sebelumnya, peristiwa korban tiba-tiba terjatuh saat berkendara terekam CCTV. Posisi CCTV berada di Jalan Manunggal 22 dan menyorot ke arah Jalan Danau Tanjung Bunga sehingga lokasi kejadian tepat berada di area pertigaan jalan atau dekat Masjid Cheng Hoo, Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Makassar.

Dalam rekaman CCTV berdurasi 1 menit 20 detik, terdapat 2 unit minibus yang melintas lebih dulu sebelum korban. Kedua unit mobil ini sama-sama datang dari arah Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar.

Tak lama kemudian, korban yang mengendarai sepeda motor juga melintas lurus di Jalan Danau. Tepat di area pertigaan, terdapat pengendara lain menggunakan jaket kuning mendahului korban.

Selanjutnya korban tiba-tiba lepas kendali, kedua tangannya melepaskan setir dan motor oleng ke arah kanan dan ke jok motor. Tak butuh waktu lama korban pun terjatuh di jalanan.

Tampak pula seorang pria berbaju putih berlari menghampiri korban. Pria itu kemudian mengangkat korban ke pinggir jalan.

Keluarga Sejak Awal Curiga Korban Tewas Ditembak
Sebelumnya, pihak keluarga sejak awal curiga korban tewas ditembak orang tak dikenal (OTK). Kecurigaan keluarga muncul saat menemukan luka bocor mirip bekas tembakan di bagian punggung korban.

“Kalau itu luka lakalantas, pasti tergores, atau luka seret. Ini tidak, ada lubang, bolong, bundaran di bagian tubuhnya,” ucap Juni Sewang, kakak kandung almarhum kepada detikSulsel, Minggu (3/4).

Juni mengatakan informasi kecelakaan ini dia terima dari istri almarhum. Dia kaget menerima kabar tersebut, dan memutuskan menghubungi nomor telepon saudaranya sendiri.

Juni lalu menyusul ke lokasi sekitar pukul 11.00 Wita, almarhum tidak lagi ditemukan di tempat namun sudah dibawa ke RS Siloam Makassar. Pihak rumah sakit kemudian melakukan tes nadi di jantung dan korban dipastikan sudah meninggal.

Pihak keluarga saat itu menerima almarhum meninggal karena kecelakaan sehingga belum ada kecurigaan. Akhirnya almarhum diputuskan dibawa ke rumah duka.

“Pas dibawa pulang, sampai di rumah, ada sekitar setengah jam, saya minta dibuka pakaiannya, supaya ditutup kain panjang. Biasanya kan begitu kalau orang meninggal,” ucap Juni.

Dibantu rekan almarhum dari petugas Dishub, pakaian jenazah pun dibuka. Juni kemudian curiga menemukan tiga lapis pakaian adiknya tersebut terdapat lubang dengan darah membekas mengelilingi.

“Pas kuambil bajunya, ih lubang. Saya cuma bilang, kasihannya baju dalamnya adekku ini lubang. Tahu-tahu di lubang itu dikelilingi darah. Jadi saya ambil baju dinasnya, ih lubang juga. Saya ambil sweaternya, lubang juga,” urai dia.

Juni mencoba menyusun tiga lapis pakaian yang dikenakan adiknya itu hingga didapat posisi lubang sejajar. Luka lubang yang tidak wajar yang dia lihat pastikan di tubuh adiknya ada luka lubang.

“Jadi saya susun ki, sejajar lubangnya. Ih, tidak wajar ini,” ucap Juni. Padahal waktu di RS Siloam, dirinya hanya mengetahui adiknya hanya ada luka di betis.

“Waktu di (RS) Siloam saya tahunya adikku luka di betis kiri, tidak ada luka lain. Di rumah pi baru saya tahu ternyata ada luka lain selain di betis,” sambung dia.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *