Makassarinfo.co.id Jakarta – Mahasiswa yang diduga menjadi korban kekerasan aparat kepolisian saat menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Bupati Tangerang, Banten memberikan klarifikasi. Didampingi oleh polisi, mahasiswa yang diketahui bernama Faris tersebut mengatakan kalau dirinya baik-baik saja pasca insiden kekerasan yang dilakukan aparat terhadap dirinya.
“Saya nggak mati, sekarang masih hidup. Dalam keadaan biasa-biasa saja, walaupun sedikit pegal-pegal,” katanya dalam video klarifikasi yang beredar di media sosial, dikutip dari Medcom, Kamis, 14 Oktober 2021.
Dalam video klarifikasi tersebut, polisi juga sempat menanyakan apakah Faris sudah makan atau belum. “Sarapan udah, tapi kalau makan nasi sih belum,” jawab Faris.
“Setelah ini makan, ya,” sambung polisi.
Kendati demikian, video klarifikasi tersebut justru mendapat beragam respon dari netizen yang menganggap sang mahasiswa berbicara layaknya terpaksa.
“Dari raut wajah ada keterpaksaan,” komentar warganet.
“Dicek ke dokter pak, jangan cuma ditanya udah makan belum,” komentar warganet lainnya.
Diketahui sebelumnya, sebuah video aksi yang menunjukkan kekerasan polisi pada warga sipil viral di media sosial. Seorang mahasiswa terlihat dibanting oleh anggota kepolisian saat menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Bupati Tangerang, Kabupaten Tangerang, Banten.
Video berdurasi 48 detik itu memperlihatkan seorang aparat kepolisian tengah memiting seorang mahasiswa yang melakukan demonstrasi. Kemudian, mahasiswa itu dibanting hingga terkapar dan mengalami kejang. Atas video tersebut, warganet kompak mengecam tindakan aparat tersebut karena dinilai tidak berlaku perikemanusiaan. (Bang Adim)